Bacalah dengan cermat kutipan cerpen berikut!
Siang malam ia membahas pelajaran hingga tidak mempedulikan perut yang sudah keroncongan. Menyadari ada ketidakwajaran pada anaknya, ibunda Salman merasa khawatir sebab setiap kali makan tidak bersama-sama lagi. Maka beliau mendatangi kamar sang buah hati sebelum malam.
“Man, …Man, makan yuk, ibu sudah siapkan rendang kesukaanmu, “kata ibu sambal berjalan mendekatinya. Ketika sampai depan ruangan pribadi Salman, ia melihat di sudut-sudut ranjang tidur sudah bertumpuk puluhan buku pelajaran. Mencermati keadaan Man demikian, Wanita yang sudah berkepala empat itu menegur Salman yang sedang serius membahas soal-soal.
“Nak, …Nak, mengapa kamar kamu berantakan sekali, padahal kemarin ruangan ini rapi dan harus?” tanya sang ibu.
“Maafkan ibu, saya begini guna mempertahankan ranking satu,” kata Salman sambal menatap orangtuanya.
“Oh, seperti itu yang kamu lakukan. Tetapi walaupun begitu, janganlah kamu lupa makan, nanti sakit.”
“ya, sebentar lagi Ibu,” sambal membaca buku.
“Janji, ditunggu di bawah ya.” Ibu mengingatkan si anak sembari melangkahkan kakinya ke ruang makan.
“Iya, Ibuku saying,”sahutnya.
Malam pun semakin larut tetapi Salman belum menyelesaikan pekerjaan hingga ia kelelahan dan tertidur di meja belajar.
Mengapa ibu berusaha membujuk agar Salman makan?